Gara-gara Hoaks, Warga Gowa Tutup Jalan Tolak Rapid Test

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, GOWA - Warga Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa risih mendengar kabar akan dilakukan rapid test di wilayahnya.

Dari anak-anak, remaja, hingga dewasa kompak menolak rapid test yang mereka anggap hasilnya tidak akurat dan bisa saja mereka dianggap positif, padahal mereka mengaku masih dalam kondisi sehat.

Dari situ, warga setempat menolak hingga memalang gang sempit di wilayahnya dengan material berupa kayu, agar petugas rapid test tidak bisa masuk.

"Peristiwa itu tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Mereka tolak rapid test. Makanya mereka memalang lorong masuk ke rumahnya. Mereka takut divonis positif Covid-19," kata Danramil Somba Opu, Kapten Inf Syaiful kepada Fajar.co.id, Senin (22/6/2020).

Namun aksi pemalangan itu tidak berlangsung lama, setelah pemerintah setempat, TNI dan Polri memberikan pemahaman soal kabar akan menjalani rapid test oleh petugas kesehatan, berbaju hazmat.

Ternyata, warga di sana hanya terpengaruh akibat ulah orang yang tak bertanggung jawab, menyebarkan informasi akan melakukan tes dini dalam menekan penyebaran Covid-19 di Butta Bersejarah itu.

"Ada orang yang sebar informasi, katanya mau rapid test. Ternyata itu hoaks atau berita bohong. Jadi kami perintahkan warga sana, untuk kembali membuka palangnya itu," tambah Syaiful.

Hal yang nyaris serupa juga pernah terjadi di Kota Makassar. Tepatnya di Kelurahan Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah. Mereka berkumpul di depan rumah mereka menolak ikut rapid test.

Lantaran warga di sana mendapat informasi akan digelar rapid test. Namun warga setempat menolak. Mereka menganggap, tes tersebut seakan-akan warga dipaksakan didiagnosa Covid-19. Penolakan itu dilakukan pada Sabtu (6/6/2020) lalu.

  • Bagikan