Ditengah penurunan ekonomi, masih banyak dermawan yang ingin berbagi. Namun kali ini, Yayasan Peduli Sesama Umat berbagi dengan cara unik. Bahan yang ingin dibagikan digantung dipagar rumah, yang butuh bisa mengambil dan bawa pulang seperlunya.
LAPORAN: DEWI SARTIKA MAHMUD
FAJAR.CO.ID -- Jejeran kantong plastik, terlihat tergantung dihalaman sebuah rumah yang terletak di Toddopuli VII. Isinya ada sayuran, mie instan dan adapula yang isinya berupa kue dan nasi kuning.
Kantong-kantong ini terlihat digantung seusai sholat subuh. Diinisiasi oleh Yayasan Peduli Sesama Umat, siapapun warga yang melintas dan merasa butuh, boleh mengambilnya secara gratis. Namun jangan serakah, sesuai kebutuhan saja. Rata-rata satu orang yang melintas, mengambil satu.
Dibalik gantungan kantong-gantong sedekah ini, sosok perempuan paruh baya, namanya Siti Mauludan yang menginisiasi kantong sedekah ini. Bersama rekannya para majelis taklim, dan relawan yang merupakan warga sekitar, penuh keikhlasan ia lakukan kegiatan tersebut. Setiap hari.
"Alhamdulillah kadang ada juga masyarakat yang datang tapi tidak mengambil justru ia malah menambah isi dari kantong tersebut,"tutur perempuan berjilbab ini.
Siti Mauludan bercerita, jika pagar rumah yang digantungi tersebut adalah rumahnya. Awal mula ide untuk membuat kantong sedekah, berawal saat dirinya dan oendiro Yayasan, Gunawan ingin berbagi dengan spontan saat pertama munculnya Covid-19 di Makassar.
Namun karena ia takut keluar rumah, sehingga ia punya ide bagaimana jika ia gantungkan saja kebutuhan pokok didepan pagar rumahnya. Kemudian ia buat spanduk yang bertuliskan "Kantong Sedekah, boleh diambil bagi yang membutuhkan".