FAJAR.CO.ID, MAKASSAR- Peningkatan kasus positif Covid-19 di Sulsel masih tinggi. Pemprov kini akan fokus pada program pencegahan.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan program bukan lagi fokus menambah kapasitas tempat tidur. Namun program pencegahan yang harus lebih efektif. Menurutnya, bila tidak dilakukan pencegahan secara masif maka akan kewalahan bila kasus meningkat.
"Makassar ini harus ada langkah-langkah kita ambil. Supaya tidak mencemari atau menyebarkan lagi ke daerah-daerah," jelasnya.
Kata dia, lalu lintas ke daerah ini yang mesti diperhatikan juga. Bayangkan kalau sudah lalu lalang tanpa diketahui kondisinya. Apalagi kalau ternyata OTG, sangat rawan karena sulit dideteksi.
"Kalau soal kapasitas tempat tidur, ada bantuan Jepang 200 unit. Jadi tidak perlu khawatir soal itu. Lebih penting saat ini melakukan pencegahan masif kita lakukan," jelasnya.
Ahli epidemiologi Unhas, Prof Ridwan Amiruddin menuturkan program trisula masih masif dilakukan. Seperti tracing masif, agresif testing juga intervensi edukasi. Testing masif masih terus dilakukan Pemprov untuk mendeteksi dini penyebaran kasus. Menurutnya, ditargetkan sebenarnya minimal 3.500 orang per 1 juta populasi.
"Sulsel sudah sekitar 34.500 untuk swab. Target kita itu 45.000 artinya baru 70 persen," bebernya.
Sesuai data terbaru per 22 Juni, kasus di Sulsel bertambah 111 kasus. Tertinggi masih terjadi di Makassar sebanyak 86 kasus. Kemudian Parepare 14 kasus setelah tiga hari tanpa tambahan. Kemudian Bulukumba 5 kasus, Gowa 2 kasus, Barru 2 kasus, Pinrang dan Sinjai masing-masing 1 kasus.