Sinkronisasi Persepsi Aparatur Industri, BPSDMI Memperin Laksanakan Bimtek

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Sektor industri memiliki peran strategis dalam memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional. Aktivitas industri terbukti mampu memberikan peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal serta menambah penerimaan devisa negara.

Data kinerja sektor industri periode Januari sampai Desember 2019 menunjukan nilai ekspor sebesar 126,57 miliar US Dollar dan menyumbang 75,5 persen dari total ekspor Indonesia.

Lima sektor yang memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai ekspor tersebut adalah; industri makanan (21,46%), logam dasar (13,72%), bahan kimia dan barang dari bahan kimia (10%), industri pakaian (6,56%) serta industri kertas dan barang dari kertas (5,74%).

Kontribusi produk domestik bruto atau PDB sektor industri terhadap total PDB 2019 mencapai 17,58%. Angka tersebut menunujukkan bahwa sektor industri masih terus konsisten memberikan kontribusi terbesar pada perekonomian nasional.

Namun, saat ini dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang memberi dampak signifikan pada berbagai sendi kehidupan, termasuk Indonesia. Begitupun dengan sektor industri di tanah air, termasuk salah satunya sektor industri manufaktur yang tengah mengalami tekanan berat akibat pandemi Covid-19 ini.

Hal ini terlihat dari Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia yang turun pada bulan april 2020 hingga menyentuh angka 27,5. Dampak pandemi ini memengaruhi penurunan permintaan pasar domestik, pengaruhnya sangat besar karena selama ini konsumsi domestik mampu menyerap hingga 70% dari total produksi industri manufaktur dalam negeri.

  • Bagikan