FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Meski di tengah pandemi virus corona di Sulawesi Selatan yang terus mengalami peningkatan nampaknya membuat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia ASITA Sulsel, Didi Leonardo Manaba berfikir lebih keras untuk menghidupkan kembali pariwisata.
Mengingat saat ini pariwisata mencapai titik terendah karena pintu masuk Kota Makassar masih ditutup baik akses penerbangan maupun laut hingga saat ini belum melayani penumpang.
"Kita sangat berrgantung dengan dibukanya penerbangan normal kalau bisa tidak ada newnya, kitakan negara kepulauan yang masuknya wisatawan itu tergantung penerbangan, laut pun demikian cuman kalau lewat lautkan agak lama," ucap Didi.
Tidak ingin menyia nyiakan wisata yang ada di Sulawesi Selatan, kata dia pihaknya berencana membuat travel agen dengan skala domestik tour.
"Ada alternatif lain yanh dibuat oleh ASITA, kami membuat promosi dan sosialisasi bagaimana warga Sulsel lintas Provinsi di Sulsel bisa berwisata lewat darat, kita hadirkan Travel agen yang sudah punya protokol kesehatan dengan harga pasti tidak jauh beda tapi akan merasakan fasilitas servisis hospitalty dan protap kesehatan," bebernya.
Lebih jauh, Didi menjelaskan pihaknya telah melakukan simulasi sosialisasi dan yang menjadi target utamanya yakin Malino Kota Bunga disusul Toraja, Bulukumba dan beberapa destinasi wisata lainnya yang menjanjikan.
"Setelah kami survei Malino kita harapkan tetap 0 positif, Malino barangkali dibatasi nanti orang yang masuk, Malino punya potensi objek wisata baru milenial menarik dengan udaranya yang sejuk untuk melakukan aktivitas secara kelompok kecil, Malino secara jarak dari Makassar itu dekat, infrastruktur menunjang jadi tidak ada alasan kami tidak membuat suatu paket untuk merangsang orang orang di kota ini," tutur Didi. (anti/fajar)