Kolaborasi Riset Covid-19 ala Dosen Unismuh

  • Bagikan

Di bidang imunologi, badai sitokin merupakan isu terkini. Proses itu memiliki potensial terapi. Caranya, suplemen dengan interferon gamma untuk aktivasi innate immunity, menggunakan immunomodulator untuk memulihkan dan memperbaiki keseimbangan sistem imun, menghambat produksi sitokin, melakukan proses scavenging sitokin, menghambat fungsi dan rekruitmen makrofag mononuklear, memperkuat sawar vaskuler dengan aktivasi jalur sinyal Slit-Robo4 endotelial.

Di bidang bioinformatika dan teknologi, dipergunakan BLASTP dan ClustalW untuk identifikasi protein dan mengungkap area permukaan selubung virus Corona. Adapun di ranah Artificial Intelligence (AI), pemerintah Indonesia telah menggunakan PeduliLindungi sebagai contact tracing Covid-19.  Aplikasi AI juga bermanfaat untuk akselerasi riset berbagai stadium krisis Covid-19. Misalnya: deteksi (early warning dan diagnosis), preventif (prediksi, surveillance, informasi), respons (delivery, layanan otomatis), recovery (monitor). Ranah disiplin nanoteknologi biomedis juga berkembang pesat didukung optimisasi sistem nano dan smart diagnostics sehingga berpotensi dikembangkan menjadi nanoterapi.

Di bidang kedokteran molekuler, para ilmuwan berhasil menemukan emodin, suatu inhibitor SARS-CoV entry. Para peneliti juga sedang berupaya mengembangkan vaksinasi berbasis microRNA secara in vitro. miRNA yang telah dikonstruksikan secara spesifik terhadap genom RNA SARS-CoV-2 akan merusak virus RNA dan melindungi sel-sel paru-paru dari proses inflamasi (peradangan).

  • Bagikan