Setelah pertemuan dengan pakar epidemologi, agar sektor hulu turut didorong. Untuk penegasan dalam protokol kesehatan.“Bagaimana melihat perda sebagai paying hukum, penegakan penerapan protapkes di masyarakat. Termasuk adalah membantu masyarakat dalam penggunaan masker. Dalam keadaan apapun selalu gunakan masker,” pintanya.
Menurut pakar epidemologi, bahwa perlunya intervensi dengan menurunkan tim untuk melakukan edukasi-edukasi ke masyarakat untuk pola-pola kesehatan. Ini pendekatan kecil, termasuk menciptakan trust (kepercayaan) sehingga tidak menimbulkan penolakan dari masyarakat,” terangnya.
Selain itu, dilakukan contract tracking terhadap pasien positif. Serta mengintervensi untuk massif dalam tes rapid maupun tes swab. Guna mempercepat identifikasi dan penanganan sebagai upaya memutus penyebaran covid-19.
Strong leader (pemimpin yang kuat), baginya dibutuhkan dalam melakukan pencegahan dalam memperketat pengawasan protokol kesehatan. Untuk menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik hingga di level seperti RT/RW, tokoh masyarakat dalam terlibat pengawasan perketat protokol kesehatan.
“Harus massif tes (rapid dan swab), edukasi, contract tracking, strong leader. Sehingga bisa dilaksanakan bersama dari hulu dan hilir bisa jadi pertimbangan,” imbuhnya.
Dirinya pun membeberkan, bahwa beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke Kota Palopo. Saat itu meninjau lokasi longsor yang memutus jalan Trans Sulawesi poros Kota Palopo-Toraja Utara.
“Sebelumnya berita duka atas musibah longsor . Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kita turun membawakan bantuan. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Walikota, TNI dan Polri yang sigap turun (lokasi longsor). Dan Alhamdulillah Bapak Menteri PUPR yang juga sudah turun dan memberikan solusi,” jelasnya.