Dia juga menambahkan, Bantaeng memiliki potensi lahan seluas 13 ribu hektare. Dari jumlah itu, serapan bantuan dari Kementerian Pertanian di Bantaeng juga cukup baik meski dalam kondisi Covid-19.
"Realosasi penyerapan APBN sudah senilai Rp3,3 miliar dari total Rp3,9 miliar atau 85 persen. Artinya, serapan bantuan berupa benih dan sebagainya untuk petani di Bantaeng cukup baik," kata dia.
Irjen Kementerian Pertanian, S Gatot Irianto memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di Bantaeng. Bagi dia, pelaksanaan protokol ini sangat ketat dan dipastikan dapat melindungi warga Bantaeng dari pandemi.
"Saya apresiasi penanganan covid ini sangat bagus. Saya sangat menghargai upaya Pemkab mempertahankan dan memproteksi, warga Bantaeng," jelas dia.
Dia juga menawarkan program peningkatan kesejahteraan petani di Bantaeng. Dia mengaku, bagi petani yang telah mendapar asuransi pertanian, juga akan diberi kemudahan untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Ini untuk memudahkan petani Bantaeng agar lebih sejahtera," jelas dia.
Dia menambahkan, Kementan juga akan memberikan bantuan benih kepada petani yang lahannya tertimpa banjir. Dia juga mengaku, Kementan akan memberikan bantuan sumur dan pompa untuk lahan persawahan yang dangkal.
Staf Khusus Menteri Pertanian, Lutfi Halide mengajak kepada Dinas Pertanian Bantaeng untuk mempercepat surat permintaan bantuan benih. Dia berharap, proses tanam bisa segera dilakukan bulan ini.
"Segera kirim suratnya. Kita berikan bantuan. Karena kita targetnya, bantua tahun ini bisa dipanen tahun ini juga," jelas dia. (rls)