FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kota inklusif adalah salah satu amanah Sustainable Development Goals yang telah disepakati oleh pemimpin-pemimpin dunia. Namun, pada kenyataannya, wacana kota inklusif belum menjadi arus utama dalam perancangan kota.
Berangkat dari hal itu, Lab Perancangan Permukiman dan Kota Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Makassar menggelar diskusi virtual via zoom pada Sabtu, 4 Juli 2020, mulai pukul 13.30 Wita.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara Nur Syarif Ramadhan (difabel netra dan pengurus Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan), Maria Un (ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Sulsel), Yulianti Tanyadji (Principal Architect Gappa Lab), serta Dr M Iqbal Suhaeb SE MT (mantan Pj Walikota Makassar dan Kadis P3A-Dalduk KB Provinsi Sulsel).
"Ini bagian dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi. Nanti kami juga akan memaparkan hasil riset awal mengenai difabel dan arsitektur kota yang telah kami lakukan," ungkap Fitrawan Umar, ketua tim riset dari Lab Perancangan Permukiman dan Kota, Kamis (2/7/2020). (rls)