"Jika anak anak berbuat kesalahan, bukan anak yang salah, karena mereka belum bisa mengambil keputusan, yang harus itu orang yang ada dibaliknya yang mengarahkan anak,” jelasnya.
Sementara itu Kombes Yudhiawan mengungkapkan bahwa di Makassar, angka tawuran antara kelompok atau wilayah sangat marak terjadi akhir-akhir ini. Itu banyak melibatkan anak remaja atau dibawah umur.
"Jadi melihat jumlah kasus jadi hampir tiap malam ada terjadi perang kelompok," ungkap Kombes Yudhiawan.
Untuk mengatasi kejadian yang begitu membahayakan tersebut, ia meminta kepada masyarakat untuk turut berperan terutama orang tua agar melakukan pengawasan kepada anaknya.
"Peristiwa tawuran ini telah menelan korban jiwa, ada Warga Panakkukang yang meninggal akibat terkena busur. Jadi peran orang tua, sangat penting untuk membimbing anaknya. Karena jika sudah diberi perhatian tak mungkin dia berbuat nekad, apa lagi saat ini masih wabah Covid-19 jadi anak anak diawasi, jangan keluar rumah jika tidak penting," harapnya. (taq)