"Dan juga kepada masyarakat yang lalu lalang tidak pakai masker. Kita ingatkan kerena dampaknya, kita berikan pengertian," ujarnya.
Imbuhnya, Jumat, 3 Juli, dirinya petugas satgas, bersama Babinsa dan Babinkantibmas dengan lurah juga melakukan penyemprotan di tempat ibadah dan pemukiman.
"Selain itu, kami melihat masyarakat Ujung Tanah yang religius, efektif juga memberikan informasi masjid. Makanya setelah salah Jumat, saya serentak bersama lurah. Meminta waktu sedikit untuk menyampaikan bahwa Corona masih ada. Meskipun PSBB sudah berhenti, tetapi protokol kesehatan tetap harus diperketat, ujarnya.
Andi Unru misalnya di Masjid Nurul Huda Jalan Barukang Raya menyampaikan pesan, bahwa tanpa ada kesadaran dan kekompakan serta tanpa kejujuran tidak mungkin penyebaran Corona dapat diputus. Selain itu belum ada vaksin yang ditemukan.
Kepada lurah dan RT/RW, Ia menyampaikan harapan Gubernur, Prof HM Nurdin Abdullah agar dapat merubah lingkungan mereka dari zona merah ke zona hijau.
"Saya juga memanggil lurah, bahwa sayang, jika hadiah yang disiapkan oleh Pak Gubernur bagi RT/RW yang bisa merubah wilayahnya dari zona merah ke zona hijau tidak bisa kita raih," ucapnya.
Teknis selanjutnya, Camat Ujung Tanah ini meminta lurah melakukan maping di wilayah masing-masing, beradasarkan data dari Puskesmas bekerjasama RT/RW dan TNI membuatkan pemetaan atau maping zona merah dan zona hijau. Sehingga dapat diberikan perhatian khusus terutama di zona merah.
Kemudian dilaporkan ke Gubernur. Ia jyga Kami berencana untuk mengundang langsung Pj Wali Kota untuk berkunjung ke Kecamatan Ujung Tanah dapat berdialog dengan RT/RW dengan lurah. Sebab menurutnya, masing-masing kecamatan di Makassar punya karakteristik dan masalah yang beda-beda.