FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyebutkan Kota Makassar adalah episentrum penyebaran Covid-19 di Sulsel.
Pandemi Covid-19 sampai saat ini dinantikan vaksin dan obat patennya. Sampai vaksin ditemukan, maka perlu dipersiapkan langkah-langkah strategis agar penyebaran tidak semakin meluas. Selanjutnya, di tengah pandemi, masyarakat harus hidup dengan protokol kesehatan.
Berkoorinasi dengan Pemerintah Kota Makassar membuat pemerintah harus sesegera mungkin melakukan langkah serius menekan angka penyebaran.
Keseriusan itu ditunjukkan dengan melakukan pencanangan gerakan bersama percepatan penanganan virus corona (covid 19) yang dikemas dalam bentuk upacara resmi di Lapangan Karebosi, 6 Juli 2020.
Ia menegaskan dalam sambutannya, jika kasus penyebaran Covid 19 di Kota Makassar terselesaikan, maka 80 persen kasus positif di Sulawesi Selatan ikut terselesaikan.
“Covid 19 ini kalau makassar selesai, 80 persen kasus positif di Sulsel selesai. Kemarin saya kumpulkan seluruh bupati dan wali Kota, keluhannya satu tolong selesaikan soal kasus makassar. Banyak warga kita kembali ke daerah malah menjadi penular ke daerahnya,” sebutnya.
Nurdin menekankan gerakan ini lahir dengan harapan agar pemerintah Kota Makassar bisa lebih bersinergi bersama seluruh jajarannya.
“TNI polri sudah bekerja maksimal dan kita harap pemerintah kota bersama camat, lurah dan RT/RW bisa berkalaborasi dengan baik lagi. Apalagi didukung oleh tokoh agama, tokoh perempuan, dan tokoh pendidik. Maka penyebaran virus ini bisa cepat terselesaikan,” ujarnya.