Bernostalgia ke Era 70-an di Kopiriolo, Gigit Gula Arennya lalu Seruput Kopinya

  • Bagikan

Kopiriolo membawa penikmat kopi bernostalgia ke alam era 70-an. Terkenang masa lalu lewat ornamen dan aksesori ruangan.

Laporan: DEWI SARTIKA MAHMUD

FAJAR.CO.ID -- Wadah dari anyaman rotan tersusun rapi di atas meja kayu berwarna cokelat. Isinya beberapa kue tradisional seperti cucur, roko-roko unti (kue pisang), ubi goreng, putu, dan beberapa jenis kue lain.

Ketika memasuki ruangan bistro Kopiriolo ini, pengunjung akan disuguhi beberapa barang-barang lawas. Mulai dari telepon zaman dahulu alias jadul, meja, jendela, kursi, lemari, lampu, hiasan dinding hingga temboknya yang sengaja dibuat dengan konsep batu bata.

Orang-orang yang lahir sekitar tahun 70-an akan dibuat bernostalgia dengan konsep penataan ruangnya. Bukan tempat nongkrong biasa, tetapi tempat untuk mengenang masa lalu lewat barang-barang yang ada.

Selain itu juga menjadi wadah edukasi mengenai budaya lokal lewat makanan dan kopi yang disediakan.

Ketika memasuki ruangan lebih dalam, tangga akan membawa pengunjung menuju satu ruangan yang disediakan untuk rapat ataupun seminar.

Dalam ruangan tersebut, serasa kembali ke kampung dan berada di rumah nenek. Kursi tali-tali dominan di sana.

Sesuai namanya, Kopiriolo yang artinya kopi zaman dahulu. Di bistro milik Supardi ini, beragam jenis kopi asli Sulawesi Selatan disediakan. Mulai dari Kopi Toraja, Kopi Rumbia, Kopi Kahayya Bulukumba, Kopi Manipi Sinjai, dan Kopi Bisang Luwu.

Menikmati kopi ini pun tak seperti biasa. Cara minumnya mengikuti orang-orang dahulu, tak dipadukan dengan gula pasir tetapi disajikan dengan gula aren yang disajikan dalam toples.

  • Bagikan