FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ombudsman Sulsel menemukan banyak masalah terkait pelaksanaan PPDB. Surat keterangan (suket) domisili pun diobral demi memuluskan jalan ke sekolah favorit.
Manipulasi dokumen kependudukan ini terjadi pada pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA maupun SMP.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulsel, Subhan Joer mengungkapkan, temuan awal tim pengawas PPDB menunjukkan banyak calon siswa yang ternyata memakai surat keterangan (suket) domisili yang dimanipulasi. Terutama untuk mereka yang lolos di sekolah favorit seperti SMA 5, SMA 1, dan SMA 17.
Calon siswa mendompleng alamat warga yang terdekat di beberapa sekolah. Data kependudukan dimanipulasi dengan bantuan oknum RT/RW untuk bisa memuluskan pembuatan suket domisili.
"Sudah banyak yang ditemukan seperti ini. Rata-rata di sekitar SMA 17, SMA 5, dan SMA 1 Makassar. Setelah tim merampungkan pendataan, kami akan minta semua data siswa yang lolos ke Disdik dan dibuktikan langsung di lapangan," ungkapnya Selasa, 7 Juli.
Bagi yang terbukti menggunakan suket manipulasi data kependudukan, kata Subhan, pihaknya akan meminta Disdik Sulsel untuk membatalkan kelulusan siswa yang bersangkutan. Subhan mengatakan, masalah ini bisa berbuntut pidana, lantaran sudah ada penyataan orang tua siswa yang siap diproses hukum jika memalsukan suket.
Dia juga menyayangkan pihak sekolah yang semestinya bisa melakukan pencegahan dini atas masalah ini. "Harusnya diverifikasi dengan baik. Jangan sampai seperti sekarang. Meloloskan siswa yang mendaftar dengan suket palsu," tambahnya.