"Karena sektor transportasi adalah hal yang vital. Tidak boleh berhenti. Kalau berhenti, perekonomian dan semuanya akan terdampak," katanya.
Sekadar diketahui, di Sulbar, layanan rapid tes tersedia di sejumlah rumah sakit dan klinik maupun apotek. Seperti RS Mitra Manakarra, Prodia, Kimia Farma, dan Klinik Yaki.
"Seandainya bahan yang seharaga Rp75 ribu itu sudah ada tidak ada masalah. Kalau biayanya Rp150 masih bisa tercaver. Harga bahan selama ini harganya Rp220 ribu per tes. Seakrang sudah banyak yang agak murah biasa kami dapat alat rapid yang harganya Rp170 sampai Rp180 ribu. Jadi kami biasa memberikan tarif rapid tes tergantung alat yang kami pakai. Kalau kami dapat yang murah, kami kasi murah lagi," kata salah seorang perwakilan dari Klinik Yaki.
"Kalau kalau pakai alat yang ada sekarang, kami penyedia swasta rugi. Karena modalnya Rp220 ribu disuruh rapid harga Rp150 ribu. Kami swasata beli sendiri," lanjutnya lagi. (rul)
