FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan dan support ke Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembangkan kalung eucalyptus sebagai salah satu penangkal virus, mulai mengalir.
Pasca-Komisi IV DPR RI mempersilakan untuk mengembangkan kalung eucalyptus itu, berbagai elemen masyarakat memberikan support dan apresiasinya. Apalagi telah menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperkuat penelitian, serta rencana produksi massal.
Abdi Merah Putih (AMP) Indonesia yang pengurus dan anggotanya merupakan kalangan milenial, memuji salah satu terobosan Kementan itu di tengah pandemi Covid-19. Mereka menilai, Kementan di bawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo, benar-benar berusaha memanfaatkan sarana dan alat penelitian yang dimiliki dalam membantu bangsa.
"Kami mendukung penuh upaya Kementan, terkait hasil penelitian ini. Dan kiranya ini bisa diapresiasi dan disupport oleh kita semua, bahwa di negeri ini terlalu banyak potensi tanaman yang berkhasiat tinggi yang bisa di produksi untuk menambah nilai dari tanaman itu,” terang Ketua Umum AMP Indonesia, Ian Latanro, Rabu, 8 Juli 2020.
Ian Latanro yang juga aktif dibeberapa organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, menambahkan, karya dan hasil penelitian anak bangsa tak boleh dipandang sebelah mata. Apalagi di Kementan, sejak dulu punya laboratorium dan alat yang canggih melakukan berbagai penelitian terhadap beragam virus, terutama yang bersumber dari hewan.
"Kelemahan sebagian dari kita, yakni kalau produk luar yang masuk, mau tulisannya apapun, harganya berapapun, pasti berusaha dibeli. Tapi giliran produk asli anak bangsa kok di buly bahkan di remehkan. Ini kan pelecehan kemampuan anak bangsa. Seharusnya kita bisa bangga terhadap hasil produk dalam negeri. Lagian itu tidak asal dikeluarkan begitu saja. Butuh proses penelitian. Dan itu dilakukan oleh para ahlinya,” tambah Ian.