Hal senada juga disampaikan oleh Inspektur Pembantu Wilayah IV , Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Syafruddin Kitta. Dirinya menuturkan, selama ini pendampingan itu dilakukan secara optimal. "Kegiatan ini kami lakukan tidak sendiri, melainkan lintas sektor. Tujuan pendampingan untuk menjaga akuntabilitasnya, sampai saat ini proses itu kami kawal dengan secara optimal, dan belum menemukan penyimpangan yang sifatnya prinsip," pungkasnya.
Sebagai bagian dari tim pendampingan, Kepala BPKP Sulsel, Arman Sahri justru memberikan pujian terhadap pekerjaan IC RSUD Sayang Rakyat yang telah bekerja maksimal dan penuh tanggung jawab.
"Sampai proses (audit) itu alhamdulillah, kita ingin memastikan akuntabilitas oleh pihak Rumah Sakit Sayang Rakyat benar benar bertanggung jawab. Jika memang ada hal hal yang perlu dikoreksi, pasti kita koreksi itulah tugas kami," terangnya.
Untuk itulah, kehadiran Infection Center RSUD Sayang Rakyat diharapkan mampu bertransformasi menjadi rumah kemanusiaan dibarengi dengan keikhlasan bekerja dari para tenaga medis sehingga langkah untuk melawan pandemi covid-19 ini bisa berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan pemerintah. (adv/fajar)