FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Pandemi Virus Corona menuntut perhatian tinggi bagi pegiat kemanusiaan dan pelaku kebencanaan di pusat dan daerah.
Tidak menutup kemungkinan, di tengah kondisi krisis Covid 19 bisa lebih diperburuk dengan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus, dan sebagainya.
Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis panduan evakuasi dini peringatan tsunami dalam situasi Covid 19.
Pada umumnya, dalam situasi bencana alam, orang akan cenderung berada dalam jarak yang berdekatan baik dikarenakan tempat yang terbatas, misalnya tempat evakuasi, maupun untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman.
Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bila melakukan evakuasi dalam kondisi Covid-19 yang mengharuskan orang menjaga jarak.
"Keadaan yang berdesakan saat berada di tempat evakuasi inilah yang bisa menyebabkan tempat tersebut menjadi pusat infeksi virus corona," kutipan rilis BMKG yang diterima fajar.co.id pada Sabtu (11/7/2020).
Dalam panduan tersebut, BMKG menyebutkan apabila dalam kondisi darurat Covid 19 terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, BPBD dan pemerintah daerah perlu menerapkan langkah khusus terkait penyiapan evakuasi masyarakat.
"Jika masyarakat merasakan goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama, masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES), yaitu tempat aman yang sudah ditetapkan sebagai lokasi evakuasi tsunami, seperti dataran tinggi, dataran/hamparan yang jauh dari pantai, atau gedung/bangunan yang sudah disepakati sebagai tempat evakuasi yang aman," kata BMKG.