FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Sudah 5 bulan 18 personel Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sulsel yang tergabung dalam Tim Pengawal sekaligus pengubur Jenazah Covid-19 tak pulang ke rumah. Rindu pada Keluarga hanya dapat dicurahkan melalui sambungan telepon saat tidak melaksanakan tugas itu merupakan Bhakti Brimob untuk Masyarakat.
18 Personel yang tergabung dalam Tim Pemulasaran Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 tersebut melaksanakan tugas pertim secara bergantian.
Sejak pandemi virus Corona atau COVID-19 melanda Indonesia dan sejumlah orang di Makassar dinyatakan positif terinfeksi Corona, 18 Personel Batalyon A Pelopor berada di barisan depan selain para tenaga medis yang berjibaku di rumah sakit menangani pasien.
Personel yang melaksanakan Stand By di posko setiap hari bergerak. Mereka melakukan penjemputan Jenazah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 hingga mengubur Jenazah di TPU Macanda Gowa.
Dantim pemulasaran Jenazah Batalyon A Pelopor Briptu Al Muhammad Zaman menjelaskan ia dan ke 17 rekannya semula sempat takut saat menerima permintaan untuk memakamkan jasad PDP corona.
“Pertama saya sebenarnya takut, tapi kembali lagi dengan keyakinan tulus dan ikhlas sebagai personel Polri khususnya Brimob untuk memberanikan diri, ini merupakan bentuk pengabdian kami sebagai anggota Brimob jiwa ragaku demi kemanusiaan, ini merupakan tugas mulia,” ungkap Al.
Komandan Batalyon A Pelopor AKBP Darminto menuturkan bahwa ke 18 personel yang tergabung dalam Tim pemulasaran Jenazah gugus tugas percepatan penanganan covid -19 adalah personel Batalyon A Pelopor yang diberi tugas khusus untuk kemanusiaan.