FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berjanji akan memberi kemudahan kepada perusahaan permurnian bijih nikel di Bantaeng, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia.
Bahlil menjelaskan hal itu ketika menerima Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah yang mendampingi Presiden Komisaris PT Huadi Amir Jao di kantor BKPM Jakarta, Senin 13 Juli 2020.
Hadir mendampingi Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy Jos Stefan, Manajer GA Huadi Lily Dewi Candinegara, Kepala Dinas ESDM Sulsel, dan Plt Kepala PTSP Sulsel.
Menurut Bahlil, Huadi telah memberi peranan penting dalam meletakkan pondasi pengembangan industri logam nasional.
Karena itu katanya, pengembamgan industri Huadi menambah enam tungku lagi harus didukung pemerintah. "Kita akan bekap penuh. BKPM akan membentu meringankan semua kebutuhan administrasi Huadi," jelasnya.
Huadi Bantaeng akan menambah investasi 4,5 triliun rupiah untuk membiayai oroyek penambahan enam tungku pemurnian bijih nikel.
Progres pembangunan enam tungku yang akan menampung 2.500 tenaga kerja baru itu menurut Amir sedang berjalan. Dijelaskan, sebanyak empat tungku dalam proses pembangunan dan direncanakan pemasangan alat setelah kondisi covid 19 melandai.
Sementara yang dua tungku lagi, lanjut Amir, akan dibangun lagi tahun depan. Kalau investasi tambahan enam tungku ini rampung Huadi mengoperasi delapan tungku permurnian bijih nikel.(rls/fajar)