FAJAR.CO.ID, PANGKEP-- Transparansi pengelolaan dana penangananan Covid-19 di Pangkep menjadi sorotan. Terlebih lagi di Kabupaten Pangkep tetap memberlakukan tarif hingga Rp350 ribu untuk pemeriksaan rapid tes.
Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pangkep (IPPMP) Unismuh, Syahrul, mengatakan biaya untuk rapid test di Kabupaten Pangkep dinilai mahal, Di daerah lain, bahkan ada yang menggratiskan pemeriksaan rapid.
"Pengelolaan dana penanganan Covid-19 di Pangkep ini tidak transparan. Bahkan untuk pemeriksaan rapid seharga Rp350 ribu. Padahal daerah lain digratiskan," jelasnya.
Pihaknya sangat menyesalkan Pemkab Pangkep yang dinilai acuh dalam memberikan penanganan terhadap pemeriksaan rapid bagi masyatakat, utamanya bagi yang beraktivitas keluar-masuk Kota Makassar.
"Penanganan anggaran Covid-19 di Pangkep tidak membantu masyarakat. Harga untuk rapid test Rp350, sementara daerah lain Rp150 ribu bahkan ada gratis. Kita berharap pemerintah disini bisa peka," katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menilai kinerja tim Satuan Gugus di Pangkep tidak maksimal dalam penanganan Covid-19, mengingat angkanya yang semakin meningkat tiap hari. Saat ini tercatat ada 65 kasus positif di Kabupaten Pangkep.
"Anggarannya miliaran. Sementara kami tidak lihat terobosan yang dilakukan dalam penanganan Covid-19. Justru angka kasus yang semakin meningkat," bebernya.
Terpisah, Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Pangkep, dr Annas Ahmad menjelaskan, biaya alat untuk pemeriksaan rapid yang mahal sehingga pihaknya memprioritaskan bagi tracking kontak pasien positif Covid-19.