FAJAR.CO.ID, MAROS -- Memasuki tahun ajaran baru 2020-2021, pembelajaran di Madrasah di Lingkup Kabupaten Maros tetap berlangsung meski dalam situasi pandemi Covid-19.
Untuk itu, diperlukan kreativitas dari madrasah baik guru maupun kepala sekolah sebagai solusi atas beragam kendala yang dihadapi sistem daring ini yang sudah selama beberapa bulan.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Maros, Muhammad Tonang saat memberikan pengarahan pada kegiatan Pertemuan Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3) Tsanawiyah tingkat Kabupaten Maros di MIN Maros, Rabu, 15 Juli 2020.
Dalam kegiatan ini hadir Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Abdul Kadir, Pengawas Madrasah, Aris, Ketua K3M Muhammad Ma'lum dan sekitar 30 kepala madrasah.
Muhammad Tonang mengatakan status Sulawesi Selatan dan Kabupaten Maros yang berada pada zona merah memaksa madrasah menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kondisi saat ini.
"Ini salah satu hikmahnya, kita dipaksa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi yang ada. Ini menuntut dan memaksa kita menguasai IT. Namun tentu saja berbagai kendala muncul dengan berbagai faktor seperti tidak semua siswa memiliki gawai, keterbatasan kuota, persoalan jaringan, ada gawai atau laptop tapi belum sesuai spek untuk daring," jelasnya.
Karena itu inovasi harus dilakukan dalam proses pembelajaran di satuan unit pendidikan terlebih dalam situasi pandemi ini.
Dia menekankan perlunya pola dalam melakukan pendekatan kepada siswa dan orang tuanya agar bersedia berpartisipasi dan bekerja sama.