FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Bencana alam banjir bandang yang memporak-porandakan Masamba, Luwu Utara berdampak ke tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) manual data pemilih. Bahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu Utara terpaksa menunda pelaksanaan coklit di daerah banjir.
Devisi Teknis KPU Luwu Utara, Supriadi Halim mengatakan, sangat berduka atas musibah banjir bandang di Luwu Utara. ''Banjir bandang ini tentu berdampak pada Pilkada Luwu Utara, ''kata Supriadi kepada FAJAR, Rabu 15 Juli.
Pada tahapan coklit ini pihaknya menurunkan Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) ke rumah -rumah di daerah tidak terdampak banjir. Namun, bagi daerah yang terdampak banjir akan ditunda pelaksanaannya. Sebab, kondisinya tidak memungkinkan.
Khusus daerah terdampak banjir ini, KPU akan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait. Pihaknya ingin mendengar kajian dan analisa terkait dampak banjir kaitannya dengan pelaksanaan pilkada.
Hasil kajian ini akan disampaikan ke KPU Sulsel dan KPU Pusat. Setelah adanya kajian ini tentu akan menjadi pertimbangan melahirkan peraturan terkait Pilkada Luwu Utara.
Komisioner KPU Luwu Utara lainnya, Rahmat mengatakan, KPU dan Bawaslu telah sepakat menunda coklat di daerah terdampak banjir bandang yang menewaskan puluhan orang. ''Tetapi, PPDP tetap turun ke rumah -rumah melakukan coklit yang dinilai aman,'' kata Rahmat kepada FAJAR, Rabu 15 Juli. Coklit dilakukan sejak tetap dilakukan sejak hari Kamis 16 Juli besok.
Penundaan coklit pada daerah banjir akibat banyak warga yang mengungsi dari rumahnya. Lalu banyak warga kehilangan rumah. Bahkan, banyak berpisah dari keluarganya. Untuk itu, perlu menunda coklit bagi pemilih korban banjir.