FAJAR.CO.ID, MASAMBA-– Banjir Bandang yang sangat dahsyat ini yang melanda Kabupaten Luwu Utara akibat meluapnya tiga sungai besar yakni Sungai Rongkong terletak di Kecamatan Sabbang, Sungai Masamba di Kecamatan Masamba, dan Sungai Radda di Kecamatan Baebunta, ternyata memiliki histori sendiri.
Tiga Sungai Besar tersebut, pernah meluluhlantakkan daerah sekitarnya dan memakan korban yang juga hampir menyamai banjir bandang yang terjadi pada, Senin 13 Juli 2020, lalu.
Menurut salah seorang masyarakat yang sempat lolos dari amukan banjir bandang di Desa Radda, Muh Amin (65) saat ditemui dikediamannya, Rabu 15 Juli 2020 kemarin mengatakan bahwa Sungai Radda pernah juga meluap di tahun 1991.
"Sepengatahuan kami itu banjir besar di dekade tersebut, menghanyutkan rumah dan merusak pertanian masyarakat," ungkapnya.
Hanya saja bukan banjir lumpur tidak seperti yang terjadi saat ini dan juga jumlah penduduk saat itu juga masih sedikit.
"Banjir kali ini cukup dahsyat menenggelamkan ratusan rumah warga di Lima dusun di Desa Radda. Dan korban jiwa cukup banyak,” ungkap Muh Amin.
Sementara itu, banjir besar di Kecamatan Masamba juga pernah terjadi di tahun 80-an. Hal ini di ungkapkan Andi Nurbiaty Opu Cenning kepada Palopo Pos, kemarin.
Dikatakan Nubiaty, bahwa banjir besar di Masamba pernah terjadi tahun 80-an, saat itu ia masih gadis. “Banjir saat itu juga merembet ke kota. Namun banjir kali ini lebih dahsyat. Lumpur masuk ke kota Masamba,” ujarnya.
Senada itu H Ridha mengatakan bahwa banjir yang melanda Kota Masamba ini akibat terjadinya penggundulan hutan sudah habis, ketika datang hujan maka terjadi longsor. Belum lagi juga pembangunan perumahan sudah merambat ke bantaran sungai, mengakibatkan terjadi pendangkalan.