FAJAR.CO.ID -- Hamparan ratusan hektare kebun kelapa sawit yang baru dibuka di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, menjadi lokasi pembangunan puluhan tenda untuk pengungsi korban bencana banjir bandang Masamba, Rabu, 16 Juli 2020.
Puluhan tenda yang terbuat dari terpal kebanyakan berwana biru itu tampak mendominasi di lahan kebun sawit ratusan hektare.
Di dalam tenda ada beberapa rumpun keluarga yang dipersatukan oleh perasaan sama, korban bencana banjir bandang pasir.
Hawiah dan Ahmad, adalah contoh dua keluarga dari satu rumpun yang memilih bersatu di bawah tenda terpal yang dibangun di sela-sela pohon kelapa sawit berumur dua tahun.
Mereka yang menghuni puluhan tenda di Desa Meli ini adalah bagian dari 39 titik pengungsian korban bencana banjir bandang yang terjadi 13 Juli malam.
Ratusan orang yang memilih berada di bawah tenda pengungsian itu adalah bagian kecil dari 14.483 orang pengungsi akibat dampak banjir bandang Masamba.
Melihat kondisi pengungsi yang bertahan di bawah tenda terpal itu hati Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah, tergugah. Guberbur meminta bantuan Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, untuk mengganti tenda mereka dengan tenda milik TNI AD.
"Pangdam bantu membangun barak untuk pengungsi. Supaya mereka tidak kedinginan," jelas Nurdian Abdullah yang meninjau kondisi pengungsi bersama Pangdam, Kapolda Irjen Pol Mas Guntur Laupe, dan Kajati Sulsel Firdaus Dewilmar. (#)