FAJAR.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali industri rantai pasok dan logistik di Indonesia. Memasuki awal pandemi, industri ini pun menghadapi tantangan sekaligus peluang.
“Melalui pandemi, kita ditarik lebih cepat untuk memasuki dunia digital, semua yang dilakukan serba digital dan sudah membaur ke kehidupan sehari-hari,” ujar Wahyudi Adiprasetyo, Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Logistik yang juga masuk ke jajaran Direksi PT Pos Indonesia dalam Webinar FEB MM UGM dan Kafegama MM bertajuk The New Era In Supply Chain And Logistic Industry, Sabtu (18/7/2020).
Ia menjelaskan rantai pasok atau supply chain adalah konsep untuk mengalirkan barang dari satu titik ke titik lain dimulai dari perencanaan, penyimpanan, produksi, sampai ke tangan pelanggan. Ekosistem rantai pasok berbasis digital pun bermunculan, seperti machine to machine, digital printing, mobile banking, big data analytic, dan masih banyak lagi.
Menurut Wahyudi, kehadiran rantai pasok digital dalam e-commerce saat ini sangat tepat. Terlebih, era pandemi Covid-19 membuat orang secara tiba-tiba menjadi sangat akrab dengan dunia digital. Berdasarkan pengalamannya, Pos Indonesia juga tidak ketinggalan dengan meluncurkan produk Q9.
Indonesia menjadi potensi pasar yang besar untuk bidang ini. Populasi penduduk yang lebih dari 272 juta jiwa menjadi pasar yang besar didukung dengan 338,2 juta koneksi ponsel dan 175,4 juta jiwa pengguna internet serta 26 juta UMKM yang sudah go online.