Usai bertanam wijen, Agus coba kembangkan lagi cabe, bersama kelompok taninya, kelompok tani Dare'e, Agus yang merupakan ketua kelompok tani berhasil mendapatkan penghargaan dari Gubernur Sulsel waktu itu, dengan keberhasilnnya mengelola kebun cabe, bahkan hingga ratusan kilogram per panennya.
Selain cabe, Agus juga kembangkan tanam jagung hingga melon, yang belum pernah dikembangkan sebelumnya oleh petani sekitarnya. Melon itupun banyak yang minat. Bahkan petani dan masyarakat sekitar diajak setiap panen, ada yang memetik dan packing untuk dijual ke pasaran. Pasarnya tak jauh, masih di Pasar Sentral Pangkep dan Pasar di Maros.
"Sewaktu tanam melon ini yang masyarakat kaget, ternyata disini bisa hidup juga melon. Kalau sudah masuk masa panen, itu ramai datang membantu memetik buah melonnya. Ada juga yang kita bagi ke masyarakat kemudian kita jual," bebernya.
Kini, Agus yang sehari-harinya berintekrasi dengan para awak media juga, mencoba lagi kembangkan ternak sapi, ada belasan sapi saat ini yang dipelihara, sembari bercocok tanak juga di lahannya yang seluas empat hektare itu.
Bagi Paur Humas Polres Pangkep ini, bercocok tanam dan mengelola ternak ini tak menyampingkan tugas pokoknya sebagai seorang Paur Humas yang tak kenal waktu apabila ada kegiatan yang berlangsung meski malam hari.
"Tetap yang utama ini pekerjaan di Kantor. Kalau ada kegiatan itu harus langsung ke kantor. Jadi pertanian dan ternak disana ada kelompok tani juga yang bantu, tujuan utamanya coba berbagai jenis tanam-tanaman itu supaya petani lain bisa lebih kreatif dalam memanfaatkan lahannya selain padi," katanya.(fit/fajar)