Ia menambahkan, curah hujan menjadi faktor pendorong yang mengakibatkan sedimen yang sebelumnya telah tertumpuk di hulu sungai, terbawa air disaat intensitas hujan sedang tinggi seperti yang berlangsung di Luwu Utara sampai hari ini.
"Jadi sedimen yang terbawa dari longsoran mengarah ke badan sungai. Badan sungai yang kecil tidak mampu menampung volume sedimen yang besar sehingga saat curah hujan tinggi, sedimen menjadi terbawa saat banjir melanda. Sedimen yang jatuh jenisnya pasir yang berasal dari batu granit di pegunungan serta lumpur yang juga ikut terbawa," imbuhnya.
Meski demikian, Ahmad menjelaskan jika faktor utama penyebab banjir bandang dan jumlah titik longsoran masih harus melalui kajian lebih lanjut. Dirinya pun berharap masyarakat yang bermukim di bantaran sungai untuk sementara tidak kembali ke hunian hingga BMKG menyatakan kondisi cuaca kondusif. (rls/fajar)