FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Selasa (21/7/2020) melakukan pemantauan udara untuk melihat kondisi hulu sungai yang merupakan salah satu faktor penyebab banjir bandang yang menerjang 6 kecamatan di Kabupaten Luwu Utara.
Tidak sendiri, Indah bersama Komandan Korem dari Kodam XIV Hasanuddin, Brigjen TNI Firman Dahlan, perwakilan BNPB, dan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Utara meninjau beberapa titik pegunungan diantaranya Gunung Magandang dan Lero.
Berdasarkan analisis sementara pantauan udara, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Utara, sekaligus anggota Ikatan Alumni Geologi Unhas, Ahmad, mengatakan, terdapat dua longsoran besar yang diakibatkan oleh adanya proses geologi di dalam kawasan hutan lindung di pegunungan Lero dan Magandang.
"Ini berdasarkan pantauan udara dan hasil analisa sementara dimana banjir bandang kemarin masuk sebagai bencana geologi yang diakibatkan oleh proses alamiah. Dimana ada 2 longsoran besar di Pegunungan Lero dan Magandang . Longsor Buttu Lero mengarah ke hulu sungai Radda di Desa Meli dan Desa Radda sedangkan Longsoran di Buttu Magandang mengarah ke Sungai Salu Kula melalui anak-anak sungainya. Sungai ini terletak dan mengalir melalui Deaa Maipi. Aliran saat banjir bandang membawa sedimen ke dua sungai tersebut(Sungai Radda dan Sungai Masamba)," papar Ahmad usai melakukan pemantauan bersama Bupati, di Bandara Andi Djemma Masamba.