Secara besaran konsumsi, Sulawesi Selatan masih menjadi provinsi dengan konsumsi BBM terbesar yakni 2.705 KL/hari untuk Gasoline dan 1.131 KL/hari untuk Gasoil.
Besaran konsumsi ini diikuti oleh Sulawesi Tengah dengan jumlah konsumsi Gasoline sebesar 960 KL/hari dan Gasoil sebesar 314 KL/hari.
Untuk provinsi Sulawesi Utara, besar konsumsi Gasoline mencapai 889 KL/hari dan Gasoil mencapai 216 KL/hari.
Sulawesi Tenggara mencatat besar konsumsi di provinsi tersebut sebesar 736 KL/hari untuk Gasoline dan 254 KL/hari untuk Gasoil.
Untuk Sulawesi Barat dan Gorontalo, masing-masing mencatat besaran konsumsi Gasoline sebanyak 317 KL/hari dan 353 KL/hari sedangkan konsumsi Gasoilnya tercatat sebesar 133 KL/hari dan 95 KL/hari.
Laode juga menjelaskan bahwa untuk konsumsi LPG di wilayah Sulawesi telah kembali normal bahkan mengalami peningkatan.
"Peningkatan konsumsi LPG yang terjadi khususnya terhadap LPG bersubsidi, yaitu meningkat sebesar 3,4 persen," jelas Laode.
Konsumsi LPG bersubsidi atau LPG Public Service Obligation (PSO) hingga akhir bulan Juli 2020 ini tercatat bertumbuh sebesar 3,4 persen, yaitu 1.563 Metric Ton (MT)/hari dari awalnya 1.511 MT/hari.
Sedangkan untuk LPG Non-PSO (Elpiji 12 kg, Bright Gas 5,5 kg dan Bright Gas 12 kg) masih di bawah rata-rata konsumsi normal sebesar 3 persen, yaitu 119 MT/hari dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal yang sebesar 123 MT/hari.
Untuk LPG Non-PSO sektor non-rumah tangga mencatat angka konsumsi sebesar 20,38 MT/hari.
Namun, Laode memprediksi tren konsumsi BBM dan LPG di wilayah Sulawesi terus meningkat seiring dengan kembali normalnya kegiatan masyarakat.