FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat memperhatikan tenaga pengajarnya, utamanya yang masih berstatus honorer. Rencananya, mereka akan diberi kenaikan upah.
Plt Kadisdik Sulsel, Dr H Basri mengungkapkan, Pemprov Sulsel telah menyiapkan anggaran pada APBD 2020. Dari upah Rp 10 ribu perjam, diusulkan naik menjadi Rp 15 ribu perjam. Namun, itu masih dibahas bersama tim keuangan dan DPRD.
“Kesejahteraan guru adalah salah satu prioritas dalam rangka bagaimana mereka diberikan pelayanan secara maksimal sehingga dapat bekerja secara maksimal pula. Utamanya agar mereka juga bisa meningkatkan kemampuan dirinya,” ungkapnya usai mengikuti Dies Natalis ke-59 UNM di Gedung Pinisi, Selasa (4/8/2020).
Untuk anggaran, kata dia, selain dari APBD 2020 juga berasal dari dana BOS yang berlaku untuk SMA atau SMK. “Sementara ini melalui pembicaraan di DPRD dan menghitung berapa besarannya yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan kita,” katanya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo secara resmi menutup penerimaan CPNS selama dua tahun yakni tahun penerimaan 2020 dan 2021. Namun, menurut Nurdin Abdullah atas tenaga pengajar, berharap seleksi CPNS untuk guru tetap diadakan.
Nurdin Abdullah sangat mendukung kebijakan pemerintah pusat, namun kata dia, formasi guru jangan sampai kekurangan.
Apalagi, banyak guru PNS yang akan dan telah pensiun dan otomatis mengharapkan tenaga guru honorer.
“Kita tak ingin kekurangan tenaga pengajar di sektor pendidikan,” tutupnya.(rls/fajar)