FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Penghuni rusunawa Lette, Kecamatan Mariso, Kota Makassar menyebut ada dugaan pungutan liar (pungli) di aset pemerintah Kota Makassar ini.
Penghuni rusun berinisial VV, 45 tahun menyebut adanya dugaan itu semenjak lonjakan tagihan air dan listrik meningkat. Hal itu dianggap menyulitkan seluruh penghuni rusunawa. Apalagi bagi mereka yang terdampak wabah Covid-19.
"Memang ada dugaan pungli. Tagihan listrik dan air melonjak," kata VV kepada Fajar.co.id, Sabtu (4/8/2020).
Masih di tempat yang sama, Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga Kesbangpol Kota Makassar, Haeruddin Tamrin belum bisa membenarkan adanya dugaan tersebut.
Untuk membenarkan itu, pihaknya bersama inspektorat akan turun mengusut dugaan itu jika benar adanya ditemukan.
"Untuk dugaan pungli, inspektorat akan turun. Termasuk internal kita. Bagi kami aparat, Rp1000 rupiah itu wajib dipertanggungjawabkan," kata Haeruddin.
Dia juga belum bisa menjelaskan lebih dalam soal waktu, kapan indikasi dugaan pungli itu muncul yang merugikan penghuni rusun.
Pengusutan dugaan itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Agar tak terganggu atau pun ditutup-tutupi, pihak pengelola yang saat ini dinon-aktifkan.
Untuk sementara waktu, kata dia, pengelola rusunawa Lette dibawah pengelolaan pemerintah kota, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Makassar.
"Kami sudah nonaktifkan semua pengelola untuk inspektorat menginvestigasi, sesuai aduan masyarakat. Kita tak ada waktu. Besok kita lakukan. Ada beberapa tim," tambahnya.