"Pastikan daerah itu aman. Karena yang paham wilayahnya adalah bupati dan walikotanya. Kalau dijamin aman, ada protokol kesehatan secara ketat, why not," tambahnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Sulsel menyusun skema pembelajaran di masa pandemi coronavirus desease 2019 (covid-19). Skema ini khusus untuk pelaksanaan belajar tatap muka bagi Sekolah Menegah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Plt Kepala Dinas Pendidikam Sulsel, Basri mengatakan, pihaknya sudah membahas rencana edaran baru yang akan diterbitkan untuk SMA dan SMK. Pihaknya mulai mengkaji rencana pelaksanaan aktivitas belajar mengajar setiap sekolah di Sulsel.
Kata dia, konsep ini akan ditawarkan saat video conference bersama kepala sekolah dan cabang dinas, Selasa, 11 Agustus. Nantinya pembelajaran dalam sehari, maksimal hanya tiga jam. Dimulai pukul 08.00 WITA dan berakhir pukul 11.00 Wita.
Sekolah, menurutnya, nantinya bebas memilih berapa mata pelajaran dalam sehari. Asalkan belajar maksimal tiga jam. "Kalau tiga mata pelajaran, berarti masing-masing satu jam. Kalau empat, berarti maksimal 45 menit per mata pelajaran," bebernya.
Kemudian, ada juga skema jadwal masuk siswa. Di mana, siswa dengan nomor absen ganjil, masuk setiap Senin, Rabu, Jumat. Kemudian, nomor absens genap masuk setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Jadi selama sepekan, setiap shift belajar selama tiga hari.
"Skema ini khusus untuk SMA dan SMK. Tetapi, untuk tingkat SD dan SMP pengaturannya ada di kabupaten dan kota. Kami sementara masih menyusun apa yang jadi kewenangan provinsi dahulu," bebernya.(ful/abg/fajar)