Ia menjelaskan, tahun ini pendaftaran PPDB memang cukup berbeda. Pasalnya, saat ini Kepala sekolah bukan lagi operator, melainkan PT. Telkom.
Menurutnya, pihaknya menggandeng PT. Telkom guna meminimalkan kecurangan dalam pendaftaran kali ini.
Basri mengaku pihak Telkom yang menentukan jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan orang tua.
"Di beberapa kejadian setelah pengumuman, ada yang merasa dekat dengan sekolah, itu karena zonasi. Tapi kalau kita dekat dengan sekolah, baru tidak lulus, berarti ada lebih dekat," jelasnya.
"Jadi kalau dia tidak diterima dan dia rasa dekat dari sekolah, berarti ada orang yang lebih dekat, karena itu aplikasi realtime, jadi kalau ada mendaftar langsung masuk terdaftar di layar," sambungnya.
Begitupun dengan jalur afirmasi, lanjut Basri, calon murid baru harus melampirkan surat keterangan tidak mampu
"Jadi kalau ada orang merasa tidak mampu kemudian dia mendaftar dan tidak lukus berarti dia orang mampu," tegasnya.
Senada dengan itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah yang juga hadir di lokasi kejadian, mengatakan pemerintah akan hadir untuk anak-anak yang tidak terdaftar di sekolah negeri maupun swasta, dengan memberi solusi dan menyiapkan berbagai fasilitas seperti bangku sekolah dan lain sebagainya.
"Jadi tidak usah ragu, anak-anak kita ini pasti sekolah dan data memang berapa kekurangan bangku kita tiap tahun, supaya kita ada solusi, jangan hanya kerja rutin terus dilakukan, seperti penerimaan siswa, tapi kita tidak punya data berapa yang lulus," tandasnya. (anti/fajar)