"Merdeka adalah kita mampu beradaptasi dengan teknologi, orang yang berkarakter mulia memiliki dalam dirinya nilai nilai kesalehan, atau orang yang selalu taat kepada alllah swt," sambung Prof Basri Moddong.
Prof Basri Modding menyebutkan, setiap tahun, UMI terus bergerak maju menuju kemajuan dengan menjadikan momentum kemerdekaan Indonesia sebagai pendorong agar langkah dan lompatan kemajuan yang lebih jauh.
"Peringatan HUT RI tahun ini berbeda. Tahun lalu kita di lapangan namun tahun ini kita memperingati secara virtual, berada di tempat tempat masing-masing. Itu karena kita sedang menghadapi covid-19. Kita melihat di Indonesia dan dunia di situasi seperti ini merupakan ujian dari Allah SWT," beber Prof Basri.
"UMI akan selalu bergerak dan tentu diikuti oleh seluruh warga. Indonesia maju berkarakter mulia kita jadikan dasar untuk membangun, dan untuk menghadapi tantangan ke depan," lanjutnya.
Dialog kebangsaan ini menghadirkan pembicara diantaranya Ketua Lembaga Layanan Dikti Wil. IX Sulawesi Prof. Dr. H. Jasruddin, MS, Ketua Dewan Guru Besar UMI Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, M.Si, Rektor UMI Prof. Dr. H Basri Modding,SE.,MSi, Direktur Harian Fajar H. Faisal Syam, SE.,MSi, dan Pemimpin Harian Tribun Timur Andi Suruji.
Kemudian, Rektor UMI Prof. Dr. H. Basri Modding, S.E, M.Si, Wakil Rektor (WR) I Dr. Ir Hanafi Ashad, S.T, M.T, IPM., WR II Prof. Dr. H. Salim Basalamah, S.E, M.Si, dan WR III Prof. Dr. Laode Husen, S.H, M.H. Diskusi ini dipandu langsung oleh WR V Prof. Dr. Hatta Fattah, M.S. (rls/fajar)