"Mari ikut menjaga keamanan dan keselamatan instalasi yang ada di sekitar kita. Kalau itu terganggu kita tidak bisa menikmati listrik secara maksimal. Misalnya jaringan distribusi terganggu. Jadi bukan hanya PLN yang direpotkan tetapi lebih dirasakan masyarakat sekitar yang menikmati listrik," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Senior Manager Pertanahan dan Komunikasi PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) Andi Rosdian juga memohon dukungan serta doa restu dari masyarakat serta pemerintah daerah Kabupaten Mamuju khususnya dan Sulawesi Barat pada umumnya.
"Saat ini, PLN sedang mengejar pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan dari Sulbar sampai dengan Sulawesi Tengah (Sulteng), diharapkan pembangunan ini dapat segera rampung sehingga rumah bapak-ibu tercukupi kebutuhan listrikya," imbuh Andi Rosdian.
Interkoneksi sistem kelistrikan Sulbar-Sulteng merupakan pembangunan jaringan transmisi bertegangan 150 kiloVolt (kV) yang tengah diupayakan oleh PLN. Memiliki lintasan seanjang 180 kilo meter, jaringan transmisi tersebut akan melintas dari Kota Mamuju, Kabupaten Mamuju, Topoyo di Kabupaten Mamuju Tengah sampai dengan Pasangkayu di Kabupaten Mamuju Utara. Diupayakan rampung pada September 2020, progres fisik rata-rata pembangunan tersebut kini telah mencapai 80%.
Sampai dengan Agustus 2020, PLN UIP Sulbagsel melalui PLN Peduli telah menyalurkan bantuan CSR senilai total Rp593.293.700,-. Selain bantuan bertemakan pengentasan kemiskinan, bantuan dengan beragam sektor lain juga disalurkan secara tersebar di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan serta Sulawesi Tenggara. (rul/fajar)