FAJAR.CO.ID, BANTAENG -- Masyarakat Desa Rappoa Kecamatan Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng, menggelar festival layang-layang di area persawahan wilayah setempat, Minggu pagi. Dilakukan untuk kaum milenial agar tambah cinta NKRI.
Kegiatan yang pertama kali diselenggarakan ini berbeda dengan lomba layang-layang pada umumnya. karena kali ini peserta dituntut untuk membuat sebuah layang-layangnya sendiri di tempat.
Sementara Bambu serta benang akan disediakan oleh panitia dan layang-layangnya dibalut dengan nuansa merah putih.
"Layang-layang memiliki nilai historis, yakni untuk spiritualitas dan agrikultur," kata Kepala Desa Rappoa, Iwan Darfin, Minggu (23/8/2020).
Menurut dia, selain digunakan sebagai hiburan, untuk agrikultur, layang-layang digunakan untuk mengusir hewan perusak ladang atau kebun, sekaligus pengusir bosan selagi berada di sawah.
"Seiring perkembangan zaman kebiasaan menerbangkan layang-layang mulai ditinggalkan, terutama di persawahan," katanya.
Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan masyarakat bisa menumbuhkan kreativitas untuk membuat layang-layangnya di tempat dengan dibalut nuansa merah putih.
"Makanya kita sediakan benang dan bambunya di tempat lomba ini berhadiahkan 1.500 untuk juara pertamanya. Tetapi kalau di sini tujuannya untuk mengajak generasi milenial mencintai NKRI," katanya.
Sementara itu, Muh. Irham Hidayat, salah satu peserta lomba menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menyebut, selain bersenang-senang, kegiatan ini juga bernilai positif sebagai upaya menumbuhkan kecintaan kepada NKRI tetap menjaga budaya serta kearifan lokal agar tetap lestari.