FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Dosen Filsafat Universitas Hasanuddin (Unhas) terpilih jadi pembicara pada konfrensi internasional festival aksara lontara 2020, Jumat (28/8/2020).
Supratman yang baru saja menyelesaikan program doktoralnya di Mustafa International University-Taheran memaparkan terkait aksara lontara pondasi peradaban bugis
"Bahasa dalam kehidupan manusia tidak hanya sebagai alat untuk menggambarkan peristiwa, mengungkapkan fakta dan menciptakan ide, tetapi juga hal yang sangat mendasar yaitu memfasilitasi komunikasi manusia satu dengan yang lainnya. Bahasa bukan hanya alat untuk berpikir, tetapi suatu bentuk di mana pemikiran terbentuk," paparnya
Lebih lanjut dikatakan, bahasa adalah salah satu diagram utama dinamika peradaban. Hal lain seperti sains, politik, ekonomi, kekuatan militer dan populasi bila tumbuh bersama dengan bahasa dan budaya dapat dipercaya mewujudkan sebuah peradaban dari suatu bangsa yang mana tidak hanya kuat tetapi juga sangat dinamis dan sangat mungkin diterima dan mempengaruhi peradaban lain.
Supa Athana sapannya menyampaikan juga, apabila sebuah peradaban menurun akan berpengaruh langsung pada keruntuhan sebuah bahasa. Pada dasarnya kemunduran suatu bahasa disebabkan oleh berbagai sebab seperti keruntuhan politik, kekacuan ekonomi, kenaifan sains, keterbelakangan budaya dan kelesuan seni.
"Itulah mengapa harus ada perhatian yang besar terhadap literasi dan aksara lokal yang dimiliki dalam hal ini adalah aksara Lontaraq. Aksara Lontaraq tidak sekedar sebuah pusaka warisan yang harus dijaga sebagai konsekuensi logis dari sebuah masyarakat yang punya peradaban tetapi lebih jauh dari itu adalah merupakan fondasi dasar dari eksistensi kita sebagai manusia yang punya peradaban. Aksara Lontaraq adalah literasi manusia Bugis sebagai perwujudan identitas manusia yang berbicara dan berkomunikasi dengan tujuan dan maksud dalam berbagai hal yaitu ekonomi, politik, pendidikan dan pemerintahan," bebernya.(fit/fajar)