Kedua, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan agar LDII bisa membangun ekonomi umat berbasis pesantren dan syariah. “Ketiga mencegah radikalisme. Keempat agar LDII melanjutkan 8 bidang program kerjanya,” katanya.
Program kerja yang pertama terkait bidang dakwah. Dakwah LDII menyentuh pada daerah pelosok dan marjinal. Termasuk dakwah di lembaga pemasyarakatan. “Salah satunya di Rutan Enrekang,” kata Abri.
Program yang kedua, kata Abri, terkait bidang kebangsaan. Program ketiga mengenai ekonomi umat. “LDII memprioritaskan usaha bersama dengan konsep ekonomi syariah. LDII memiliki Pikub.com,” papar Abri.
Program keempat bidang kesehatan. LDII mendorong penggunaan obat herbal sebagai alternatif pengobatan. Kelima program pendidikan. LDII membangun SDM yang unggul yakni profesional religius. Keenam, di bidang infomasi dan teknologi. LDII mendorong agar penggunaan internet dan media sosial ke arah yang lebih produktif.
Program ketujuh berkenaan dengan bidang energi baru dan terbarukan. “LDII mendorong terwujudnya energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Misalnya Pesantren Wali Barokah di Kota Kediri yang menggunakan energi matahari. Kedelapan, bidang tanaman pangan dan lingkungan,” jelas Abri.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Sulawesi Selatan Prof Dr Abdul Rahim Yunus MA mendukung sepenuhnya program LDII secara nasional. MUI Sulawesi Selatan sejak 2007 telah membangun hubungan yang baik dengan LDII Sulawesi Selatan. “Kita paham betul LDII. MUI Sulawesi Selatan sudah paham betul program dan kegiatan LDII di Sulawesi Selatan,” jelasnya.