Mekanisasi Pertanian Ala Anak Lamuru

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, BONE -- Mekanisasi pertanian betul-betul ampuh bagi para petani. Mempermudah pekerjaan. Produksi pun bertambah.

Salah seorang pemuda tani di Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru, Andi Haeri membuat sebuah pompa tanpa ada aliran listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Tahun 2018 lalu berhasil membuat pompa tersebut dengan satu klep. Sekarang sudah ada yang dibuat dengan dua klep, dan tiga klep.

"Saya belum puas dengan yang pertama. Saya mau debit air lebih kencang lagi. Makanya saya buat lebih besar lagi. Saya menyebutnya sebagai robot pompa karena ukurannya besar," katanya Selasa (20/10/2020).

Kata dia, proses pengerjaannya sudah tidak lama lagi seperti yang pertama. Meski alat lebih besar, sebab sudah didukung persediaan alat dan bahan. "Yang 3 klep ini jangkauannya luar biasa. Bisa mengaliri persawahan sampai 7 hektare atau sekitar 4 km jangkauannya," tambahnya.

Haeri menambahkan, alat ini tetap memanfaatkan aliran air saja. Semakin deras aliran air maka akan semakin deras juga pompa ini mengeluarkan air.

Kalau di Bone yang menggunakan alat ini seperti Palakka, Desa Passempe, Sengeng Palie, Massenreng Pulu, Mamminasae, Sadar, Bontocani, Poleonro. Luar Bone Kolaka Utara, Morowali, Selayar, dan Enrekang.

"Rata-rata daerah yang memesan dibuatkan pompa karena sawahnya merupakan sawah tadah hujan. Selain itu banyak petani membuat empang juga, karena aliran air tidak ada putusnya," jelasnya.

Salah seorang petani Lamuru, Andi Sultan merinci, sebelum ada pompa ini setiap panen tekor Rp2 juta untuk luas lahan 20 are. Sebab pengeluaran Rp7,4 juta dan pendapatan Rp5,4 juta. (agung/fajar)

  • Bagikan