FAJAR.CO.ID, MAMUJU-- Virus Corona tidak akan hilang di lingkungan sekitar kita. Stigmatisasi terhadap penderita Covid-19 dan Tenaga Medis bukan solusi.Masyarakat harus membangun kebiasaan baru di tengah Pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Begitu ditegaskan Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo melalui diskusi secara virtual, Jumat 23 Oktober.
Doni mengatakan, banyak perawat maupun pasien Covid-19 ditolak di lingkungan tempat tinggal saat diawal pandemi. Namun perlahan stigma itu mulai berkurang bahkan nyaris tidak ada. Itu menunjukkan masyarakat mulai terbiasa dan mampu mengendalikan Pandemi, hal itu juga ditunjukkan dengan perbandingan kasus Covid-19. Peningkatan pasien sembuh terus meningkat. Menurutnya, untuk menghapuskan Covid-19 sangat mustahil. Belum ada negara manapun yang bisa memperhitungkan kapan Covid-19 berakhir.
Bahkan WHO pun sangat merasakan betapa Covid-19 masih menjadi misteri. Itu dibuktikan dengan beberapa instruksi yang tumpang tindih, Seperti penggunaan masker. Awalnya hanya mengatakan masker hanya untuk orang sakit, belakangan dianjurkan bagi semua masyarakat menggunakan masker.
"Covid masih misteri, masih banyak hal menjadi teka-teki, maka kita harus meningkatkan pengetahuan tentang Covid-19. Kenali dirimu kenali musuhmu. Dengan begitu, kita cepat mengendalikan Covid-19," ujar Doni.
Begitupun soal isu munculnya vaksin Covid-19, masyarakat harus mengetahui bahwa vaksin bukan berarti Covid-19 berakhir. Karenanya Satgas Penanggulangan Covid-19 membutuhkan peran media mengedukasi masyarakat agar mengenali Covid-19. Sekaligus menghapuskan stigmatisasi terhadal penderita Covid-19 dan tenaga medis.