"Cuma pengiriman tidak langsung oleh pembudidaya dan pelaku usaha. Mereka yang kirim ke Kota Makassar kemudian ke China," tuturnya.
Nasfari mengemukakan, potensi ini cukup menjanjikan. Maka dari itu rencananya dikembangkan diwilayah pesisir Teluk Bone. Tak hanya Keera, juga di Kecamatan Pitumpanua, Sajoangin, Penrang, Bola dan Takkalalla.
"Sekarang sudah ada tiga pembudidaya yang menerapkan. Inovasi ini sudah kami sosialisasikan supaya meningkatkan hasil produksi," ucapnya.
Berdasarkan data Diskan Wajo, produksi kepiting bakau bervariatif setiap tahunnya. Di tahun 2017 sebanyak 63.23 ton, meningkat menjadi 70,39 ton di tahun 2018. Menurun lagi di 2019 hanya 56.04 ton.
"Untuk tahun ini per Januari - September masih 41,61 ton produksi kepiting bakau," tutupnya. (man)