FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Kepala Satuan Kerja (Satker) Bendungan Balai Besar Wilayah Pompengan Sungai Jeneberang (BBWS-PJ), Alexander Nandar mengatakan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) bendungan tahun anggaran 2021 mengalami penurunan yang cukup drastis.
Hal itu lantaran recofusing anggaran yang dilakukan dan diperuntukkan untuk penanganan Covid-19.
"Jadi tahun sebelumnya itu Pompengan dapat anggaran Rp900 miliar, tapi tahun 2021 hanya Rp400 miliar lebih, ini ada hubungannya dengan dampak pandemi Covid-19," katanya.
Selain itu, mewabahnya pandemi juga mengakibatkan sejumlah kegiatan yang ditargetkan selesai tahun 2020 harus dipindahkan ke tahun berikutnya, begitupun dengan kegiatan di tahun 2021 harus diundur pengerjaannya ke tahun 2022 atau 2023.
"Seperti bendungan Pamukkulu secara jadwal dia selesai tahun depan (tahun 2021), dengan anggaran kurang lebih bisa mencapai Rp1 triliun, tapi digeser jadi mungkin 1 sampai 2 tahun berikutnya," ungkap Alexander Nandar.
Menurutnya tertundanya beberapa kegiatan di lapangan juga mempengaruhi alokasi anggaran secara otomatis.
Tidak hanya Bendungan Pamukkulu, Bendungan Karalloe pun, kata dia, yang harusnya selesai tahun 2020 harus menyesuaikan anggaran dan pengerjaannya diundur ke tahun 2021 mendatang.
Sebelumnya, Alexander Nandar menyebut dari anggaran Rp400 miliar tersebut, Rp189 miliar diperuntukkan untuk Bendungan Karalloe dan Rp250 miliar untuk Bendungan Pammukulu.
Sementara saat dikonfirmasi terkait progres Bendungan Pammukulu, ia menjelaskan sejauh ini pengerjaannya terhambat karena masalah lahan.