Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI), M Sadiq mengatakan, saat ini hampir semua lini sektor, terutama perumahan berharap ada kepastian pandemi berakhir. Paling tidak, sudah bisa dikendalikan.
"Dan kita yakin tahun depan semakin membaik. Kenapa? Program vaksin salah satunya. Kita berharap vaksin ini menekan laju pandemi. Pelaku usaha bisa berhitung dalam mengambil kebijakan," ujarnya, kepada FAJAR, Rabu, 16 Desember.
Sebelum berbicara soal kemudahan memiliki hunian, kehadiran vaksin menjadi salah satu aspek yang fundamental. Makanya, pelaku usaha sangat menantikan proses distribusi vaksin. "Kalau vaksin sudah jalan, kami juga makin bisa mengembangkan program. Bicara properti juga harus melihat aspek perekonomian lainnya," katanya.
Tak hanya itu, properti di Sulsel membaik lantaran kebijakan strategis dari pemerintah. Seperti iklim investasi yang bagus dan berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi.
"Kita sudah rasakan dampaknya. Di triwulan IV terakhir pertumbuhan ekonomi Sulsel capai delapan persen. Ditambah program stimulus, baik subsidi maupun rumah komersial," terang Sadiq.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) mengalami peningkatan. Itu terlihat dari triwulan IV-2020, kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya.
Apalagi Saldo Bersih Tertimbang (SBT) prakiraan permintaan kredit baru pada triwulan IV-2020 sebesar 57,6 persen. Lebih tinggi dibandingkan 50,6 persen pada triwulan sebelumnya.
Kenaikan itu memang belum signifikan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada 2019, nilainya mencapai 70,6 persen.