FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Kabupaten Sinjai menjadi penyuplai ikan di 23 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Pengusaha ikan dari luar daerah membeli ikan di Sinjai untuk dipasarkan kembali.
Petugas Teknis Perikanan Dinas Perikanan Sinjai, Amal Ahsan mengatakan, banyaknya pengusaha ikan melakukan transaksi di Sinjai karena adanya keterbukaan harga. Setiap pengusaha bisa melakukan tawar menawar langsung ke penjual ikan. Berbeda dengan pelabuhan lainnya, hasil tangkapan dibeli oleh orang tertentu, lalu dijual ke pengusaha. "Di luar kadang harga dikuasai oleh preman pelabuhan, mereka yang beli lalu dijual lagi, sehingga banyak lebih memilih ke sini (Sinjai red)," bebernya.
Selain itu, produksi ikan tangkap yang masuk di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Sinjai memang cukup tinggi. Setiap bulan, nelayan menangkap 500 hingga 700 kilogram. Beberapa jenis ikan yang paling dominan adalah cakalang, tuna, tenggiri, kakap, kerapu, dan lainnya. "Tahun 2019, PPI Sinjai masuk 10 besar produksi ikan tertinggi secara nasional," kata Amal.
Selain nelayan asal Sinjai yang melakukan aktivitas bongkar ikan, sejumlah nelayan dari luar daerah juga masuk ke Sinjai menjual ikan tangkapnya. Seperti, nelayan asal Bone, Selayar, dan Takalar. Lalu, hasil tangkapan mereka dijual ke luar Kabupaten Sinjai. Bahkan ke luar Sulsel, seperti Polman. "Saya bisa pastikan 23 kabupaten/kota di Sulsel membeli ikan di Sinjai, kabupaten yang bagus pelabuhan ikannya saja ambil ikan dari Sinjai, misalnya, Bulukumba dan Bone," terangnya.
