Meskipun di masa pandemi, para keluarga wisudawan/wati turut bersuka cita datang ke Hotel Four Points by Sheraton guna mendampingi ananda tercinta. Mereka mempercayakan pihak panitia wisuda dan pihak hotel yang sangat mengutamakan protokol kesehatan, mulai dari penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
Tak semua wisudawan mujur didampingi oleh keluarga, ada di antaranya keluarganya tidak sempat datang karena lokasi yang jauh dari rantau, faktor kesehatan, dan takdir yang berbeda.
Seperti yang dialami oleh alumni terbaik ke-3 yakni Mursyidin Yusuf, salah satu mahasiswa yang mengharumkan nama IPI dalam ajang SUSI Program di Amerika beberapa tahun silam. Di sambutannya yang disampaikan dalam bahasa Inggris, dia bercerita tentang ayahnya yang sudah lama meninggal, dan ibunya yang awalnya pesimis menguliahkan karena faktor finansial.
Kisah lain pun disampaikan oleh wisudawan terbaik 1, yakni Muhammad Ilham. Dia menyampaikan, saat pertama kali masuk di IPI, dia tidak suka bahasa Inggris.
"Namun setelah lama belajar di IPI justru asumsi saya berubah. Pernah saya ke Kediri, Pare, untuk belajar bahasa Inggris. Ternyata setiba di sana, saya justru ditunjuk untuk menjadi tutor,” katanya.
Ilham juga telah menerbitkan buku pembelajaran bahasa Inggris, dan menjadi pembina di asrama kampus yang mengajarkan bahasa Inggris ke junior-juniornya.
Di sela acara wisuda ini, para alumni mengucapkan ikrar alumni. Besar harapan pihak institusi kepada para alumni, yang nantinya mengharumkan nama baik almamater dimanapun mereka berada. Dengan bekal Trilogi IPI yakni Bahasa Inggris, ICT, dan spiritual wisdom, serta profesionalisme prodi, alumni bisa bersaing dengan luaran kampus lain baik dari dalam dan luar negeri. (rls)