Pada tahapan akhir, atlet mengikuti tes deteksi dan deformitas dengan mengikuti instruksi tim medis yang juga seorang ahli yang terampil dan terlatih yakni pengukuran kemampuan dan organ pada postur atlet yang tidak normal. Tim medis memeriksa organ vital pada lengan, siku, lutut dan tungkai kakii atlet baik pada saat posisi berdiri maupun pada saat atlet berbaring.
Test fisik dipimpin langsung oleh Ketua Pembinaan dan Prestasi Koni Sulsel, Prof Dr Andi Ihsan MKes. Dia mengungkapkan, atelt yang menjalani tes fisik dan tes kesehatan ini merupakan atlet yang telah lolos seleksi dan merupakan binaan KONI untuk persiapan PON XX Papua.
"Test tersebut dilaksanakan selama 2 hari yakni dimulai hari sabtu dan berakhir hari minggu esok sebagai salah satu cara menjaga dan mengavalusi kebugaran dan jasmani atlet kita, agar tetap prima agar bisa melaksanakan latihan dfengan baik,” katanya.
Test hari pertama berakhir pkl.15.00 wita sore hari. Sebanyak 99 dari 202 jumlah atlet telah menjalani test, dari 19 cabang olah raga se-sulawei selatan. Rerata atlet tersebut adalah atlet dari cabang olah ragan beregu seperti sepak bola, bultangkis, cricket, dayung dll. Sementara cabang olah raga seperti angkat besi, balap motor dan basket tidak hadir dalam test fisik ini karena menjalani latihan di luar Sulawesi Selatan.
Rencana Minggu besok, dijadwalkan atlet dari cabang olah raga perorangan seperti judo, pencak silat, karate, mua thay dll akan menjalani test fisik dan kesehatan yang sama. (rls)