SULSEL.FAJAR.CO.ID, MASAMBA -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Luwu Utara membutuhkan anggaran jumbo. Nilainya mencapai Rp100 miliar untuk membangun kembali jaringan induk air bersih kepada ribuan pelanggan.
Penyertaan modal yang disetujui Pansus sebesar Rp5 miliar. Nilai bertambah Rp3 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp2 miliar. "Penyertaan modal ke PDAM ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp2 miliar," Ketua Pansus III DPRD Luwu Utara, Riswan Bibbi, Selasa, 22 Desember.
Menurutnya, dana penyertaan modal ke PDAM ini diatur dalam rancangan peraturan daerah (Ranperda). PDAM ini membutuhkan biaya yang sangat besar untuk memulihkan pelayanan. Banyak sambungan pipa PDAM yang putus pascabanjir.
Kondisi ini membuat pelayanan untuk menyiapkan air bersih kepada masyarakat sangat terganggu. Masyarakat terkadang tidak dapat layanan karena banyak pipa rusak. Sementara kekurangannya, Rp100 miliar diusulkan ke pemerintah pusat. Rencananya pusat melalui Kementerian PUPR akan mengucurkan dana hibah ini kepada PDAM Luwu Utara.
"Semua fraksi sudah sepakat mengenai Ranperda Penyertaan Modal ke PDAM untuk ditetapkan menjadi perda," ujarnya.
Jubir Fraksi Partai Nasdem DPRD Luwu Utara, Haeruddin Yusuf mengatakan, penyertaaan modal perusda PDAM Tirta Bukae sangat penting. "Ini untuk perbaikan jaringan setelah sarama dan prasaran rusak parah diterjang banjir bandang," ungkapnya.
Direktur PDAM Lutra, Aris mengakui nominal dana yang diusulkan dalam ranperda mencapai Rp100 miliar. "Usulan kebutuhan ini tidak sekaligus diberikan," ujarnya. Namun, tentu dilakukan secara bertahap. (shd/ham)