FAJAR.CO.ID, MAKASSAR —Peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Sulsel juga dibarengi dengan peningkatan jumlah pemeriksaan spesimen untuk diagnosis, hampir dua kali lipat dari sebelumnya.
Seperti halnya pada pemeriksaan 4.061 spesimen hari ini, ditemukan 569 orang. Dengan Rt 1,33. Kejadian dominan di Kota Makassar 293 kasus, Sinjai 49 kasus, dan Gowa 41 kasus. Sebelumnya, pemeriksaan spesimen di kisaran 2.000an sampel perhari.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menilai, peningkatan kasus yang terjadi karena berbagai pelaksanaan kegiatan, seperti Pilkada. "Kenaikan kasus ini tentu diakibatkan beberapa event, yang paling dominan adalah faktor Pilkada. Kenaikan kasus ini juga dibarengi dengan kenaikan (pemeriksaan) spesimen,” ungkapnya.
“Jadi spesimen kita juga naik dua kali lipat, kalau sebelumnya kami memeriksa 1.200-1.300, sekarang sudah hampir 4.000 sampel," terangnya.
Ia mengatakan, pemeriksaan semakin masif karena dikhawatirkan virus mudah menyebar. Semakin ditemukan kasus positif, tentu akan semakin menurunkan angka penularan. "Mudah-mudahan ini adalah sebuah kegiatan yang akan menyatukan langkah kita. Terutama, memutus mata rantai penularan Covid-19 di Sulsel," harapnya.
Ia menyatakan, hal yang harus dipahami bersama adalah upaya dalam memutus mata rantai Covid-19. Pengalaman yang ada, Sulsel berada di urutan kelima jumlah kasus Covid-19. Bahkan tertinggi di luar Pulau Jawa.
"Upaya kita dengan memutus mata rantai ini dengan memperbanyak labaratorium dan spesimen. Akhirnya terus terjadi penurunan. Sama sekarang ini, ini dampak dari Pilkada kemarin, kita berharap kasus positif ini menurun," paparnya.