FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Dengan diterapkannya pembatasan jam operasional beberapa jenis usaha di Kota Makassar membuat beberapa pengusaha atau industri terkena imbasnya. Tak terkecuali industri jasa travel agen, salah satunya Iramasuka Tour & Travel.
Owner Iramasuka Tour & Travel, Didi Leonardo Manaba yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Sulsel mengatakan kebijakan tersebut dapat diakali dengan lebih banyak mempromosikan produk maupun penawaran jasa travel pada pagi hingga sore hari.
"Misalnya kami yang travel, bisa diedukasi masyarakat bahwa melakukan perjalanan wisata tidak mesti malam hari," kata Didi, Rabu (30/12/2020).
Contoh, lanjut Didi, dengan memberikan pemahaman berupa perjalanan wisata dilakukan pagi sembari sembari menikmati matahari terbit.
Begitupun dengan industri lainnya, seperti UMKM. Ia menjelaskan, pelaku usaha dapat memasarkan produknya dari pagi hingga sore hari, sehingga pada waktu malam hari dapat digunakan untuk beristirahat.
"Saya kira memang kebijakan ini dari sisi kesehatan sudah bagus karena kita dianjurkan malam hari istirahat," ungkapnya.
Hanya saja, Didi tak menampik bahwa kebijakan pembatasan jam malam memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap customer.
Bahkan, dirinya mengaku tidak sedikit customer yang ingin melakukan perjalanan wisata terpaksa untuk membatalkan atau mengcancel perjalanannya.
Kendati, pihaknya optimis di tahun 2021 mendatang pertumbuhan ekonomi akan bangkit dan masyarakat akan mulai terbiasa untuk hidup berdampingan dengan wabah virus Corona. (Anti/fajar)